Connect with us

BANTUL

Pemuda di Bantul Padukan Resin dan Limbah Kayu Menjadi Barang Bernilai ekonomi Tinggi

Published

on

Pemuda di Bantul Padukan Resin dan Limbah Kayu Menjadi Barang Bernilai ekonomi Tinggi

BANTUL – Indahnya Kerajinan Bantul semakin memperkuat posisinya sebagai Kota Kreatif Dunia di bidang kriya dan kesenian rakyat. industri kreatif memang merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten Bantul selain sektor pariwisata dan pertanian. Karenanya, semakin banyak pengrajin-pengrajin dari berbagai kalangan muncul ke permukaan. Salah satunya adalah kerajinan dari bahan baku kayu dan resin.

Berawal dari tugas akhir kuliah membuat kampas rem dari resin dan ampas kelapa, Isnu Pradana, warga Karangweru, Tirtomulyo, Kretek, Bantul kemudian melihat peluang dan terinspirasi membuat produk-produk dari resin bening dan limbah kayu. Ia akhirnya membuat usaha yang ia namai Driling Greenwood sejak 2018 silam.

Isnu mengatakan, ia memilih bahan baku resin yang memang berbentuk cair sehingga dapat melekat di berbagai media, terutama kayu. Proses pembuatannya pun dinilai cukup singkat, kayu yang sudah dibentuk sesuai keinginan disatukan dengan resin cair kemudian dipadatkan. Proses ini memakan waktu kurang lebih 24 jam saja.

“Menariknya itu kalua resin bisa seperti kaca, jadi unsur kayunya terlihat lebih elegan dan modern,” tutur Isnu.

“Bahan baku kayunya sendiri kita dapatkan dari sekitar sini. Seperti sisa-sisa pembuatan daun pintu yang tidak terpakai,” terang Isnu. Produk yang dihasilkan oleh Driling Greenwood antara lain gelang, kalung, lampu resin, case handphone, hiasan dinding, hingga meja dengan harga 20 ribu hingga jutaan. Selama ini Isnu memasarkan produknya melalui beberapa marketplace dan toko oleh-oleh di Yogyakarta.

Isnu menambahkan, penjualan produknya mengalami peningkatan pada saat musim liburan seperti libur Natal dan Tahun Baru. (pemkabbantul)

Copyright © 2022 Jogjaterkini.com