YOGYAKARTA – Memiliki sumber daya alam yang melimpah tentu perlu dimanfaatkan dengan baik. Terutama terkait dengan pemanfaatan pengolahan produk lokal yang harus dapat dikembangkan dan terus dimaksimalkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua TP PKK DIY, GKBRAA Paku Alam, saat memberikan arahan dalam acara Pelatihan Pengembangan Produk Olahan Pisang dan Gula Aren di Kalurahan Ngargosari, Sami Galuh, Kulon Progo pada Rabu (18/09). Turut mendampingi, Plh Dinas Koperasi dan UKM DIY, Wisnu Hermawan pada acara tersebut.
Gusti Putri menyampaikan, potensi produk lokal ini sangat tepat untuk terus dikembangkan. Adanya program pelatihan dan pendampingan Desa Preneur harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dalam hal ini ibu-ibu PKK. Hal ini demi meningkatkan kualitas produk olahan lokal untuk lebih baik lagi.
“Ibu-ibu itu juga harus punya mindset untuk maju dan mau berkembang. Tentunya dengan dibuktikan dengan usaha dan kerja keras agar dapat memaksimalkan olahan produk lokal yang ada,” ungkap Gusti Putri.
Gusti Putri mengatakan, pemerintah telah memberikan fasilitas dengan memberikan pendampingan serta pelatihan bagi para pelaku UMKM di DIY. Maka dari itu, hal tersebut harus dimanfaatkan oleh setiap pelaku usaha untuk dapat memaksimalkan produk lokal yang ada.
“Harapannya tentu produk lokal dari Kulon Progo ini nantinya dapat lebih dikenal oleh masyarakat. Tidak hanya masyarakat Kulon Progo saja, namun juga masyarakat DIY. Semoga juga produk lokal disini dapat diterima dan disukai oleh masyarakat,” harap Gusti Putri.
Gusti Putri pun kemudian tak lupa melihat beberapa hasil pengolahan produk lokal yang dihasilkan oleh ibu-ibu di Kalurahan Ngargosari tersebut. Produk olahan unggulan yang ditampilkan yaitu, seperti keripik pisang, cookies pisang, gula aren, dan beberapa jenis olahan keripik lainnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progo, Iffah Mufidasi mengatakan, adanya pelatihan ini nantinya akan memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha UMKM untuk dapat mengembangkan serta meningkatkan kualitas produksinya. Ditambah lagi dengan adanya sumber bahan pokok yang cukup tersedia seperti pisang dan aren tersebut.
“Sumber daya alamnya disini sudah tidak perlu dikhawatirkan, karena cukup melimpah. Tinggal bagaimana ibu-ibu disini dapat mengolah dan memproduksinya untuk meningkatkan nilai tambah dan nilai ekonominya,” kata Iffah.
Iffah menyebut, dari Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progo juga akan terus mendampingi para pelaku usaha UMKM yang ada. Mulai dari pendampingan dalam hal penguatan permodalan, hingga memberikan pelatihan-pelatihan terkait dengan produksi pengolahan produk lokal yang baik sampai dengan pemasaran. (jogjaprov)